
The Born of Batara Kala
Artha Pararta Dharma, 2021
300 x 150 cm | Oil on Canvas
When Lord Shiva was walking with Dewi Uma by the sea, Lord Shiva's semen dripped into the sea when he saw Dewi Uma's calf because the wind was blowing revealing the cloth of the Goddess. Lord Shiva wanted to invite Dewi Uma to have sexual intercourse, but the Goddess refused because Lord Shiva's behavior was inappropriate, unlike the behavior of the gods in heaven. Finally they both returned to heaven. Lord Shiva's semen dripped into the sea and was found by Lord Brahma and Vishnu. They casted spell on the semen. From the seed of a god, a giant was born who growled asking who his parents were. On the instructions of Lord Brahma and Lord Vishnu, the giant learned that Lord Shiva and Goddess Uma were his parents.
Waktu Dewa Siwa sedang jalan-jalan dengan Dewi Uma di tepi laut, "air mani" Dewa Siwa menetes ke laut ketika melihat betis Dewi Uma karena angin berhembus menyingkap kain Sang Dewi. Dewa Siwa ingin mengajak Dewi Uma untuk berhubungan badan, tetapi Sang Dewi menolaknya karena prilaku Dewa Siwa yang tidak pantas dengan prilaku Dewa-Dewi di kahyangan. Akhirnya mereka berdua kembali ke kahyangan. Air mani Dewa Siwa menetes ke laut kemudian ditemukan oleh Dewa Brahma dan Wisnu. Benih tersebut kemudian diberi japa mantra. Dari benih seorang Dewa tersebut, lahirlah seorang rakshasa yang menggeram-geram menanyakan siapa orangtuanya. Atas petunjuk dari Dewa Brahma dan Dewa Wisnu, raksasa itu mengetahui bahwa Dewa Siwa dan Dewi Uma adalah orangtuanya.
IDR 500,000,000